Riswan, Riswan (2025) GAMBARAN SUHU TUBUH PASIEN LANSIA POST OPERASI SETELAH DIBERIKAN TERAPI CAIRAN INFUS HANGAT DI RSUD dr. H. JUSUF SK TARAKAN. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.
![]() |
Text
1. Riswan_017232052_Artikel - Riswan.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
![]() |
Text
8. Riswan_017232052_ Bab_V - Riswan.pdf Download (9kB) |
![]() |
Text
4. Riswan_017232052_Bab_I - Riswan.pdf Download (112kB) |
![]() |
Text
16. Riswan_017232052_ lembar_konsultasi - Riswan.pdf Download (130kB) |
![]() |
Text
14. Riswan_017232052_ fulltext - Riswan.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
15. Riswan_017232052_ fulltext - Riswan.docx Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
Text
9. Riswan_017232052_ Daftar_Pustaka - Riswan.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) |
![]() |
Text
12. Riswan_017232052_ lampiran_Depan - Riswan.pdf Download (488kB) |
![]() |
Text
13. Riswan_017232052_ pengesahan_artikel - Riswan.pdf Download (45kB) |
![]() |
Text
3. Riswan_017232052_Abstrak - Riswan.pdf Download (82kB) |
![]() |
Text
10. Riswan_017232052_ Lampiran_Belakang - Riswan.pdf Download (932kB) |
![]() |
Text
6. Riswan_017232052_ Bab_III - Riswan.pdf Download (172kB) |
Abstract
Pada pasien pasien lanjut usia (geriatri), hipotermia pasca operasi dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius dan berlangsung lebih lama. Komplikasi tersebut meliputi peningkatan signifikan risiko infeksi luka operasi, gangguan pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan lebih banyak, perpanjangan waktu pemulihan dari anestesi, dan peningkatan morbiditas kardiovaskular termasuk aritmia dan iskemia miokard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran suhu tubuh pasien lansia post operasi setelah diberikan terapi cairan infus hangat di RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan pada tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif observasional dan pendekatan cross-sectional. Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian bertujuan untuk mengukur suhu tubuh pada pasien lansia post operasi dan menganalisisnya secara statistik. Desain deskriptif observasional digunakan karena peneliti bertujuan untuk menggambarkan suhu tubuh pasien lansia post operasi setelah diberikan terapi cairan infus hangat. Dalam pendekatan cross-sectional, peneliti akan mengumpulkan data pada satu waktu tertentu untuk menggambarkan status suhu tubuh pasien lansia post operasi setelah pemberian terapi cairan infus hangat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol, 100% pasien mengalami hipotermia pascaoperasi. Sebaliknya, kelompok intervensi yang diberikan terapi cairan infus hangat mampu mempertahankan suhu tubuh normal (>36°C) pada seluruh pasien di RSUD dr. Jusuf SK Kota Tarakan. Simpulan: Terapi cairan infus hangat terbukti efektif mencegah hipotermia dan mempertahankan suhu tubuh normal pada pasien lansia pasca operasi.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Keywords: | Hipotermia, Lansia, Post Operasi, Terapi Cairan Infus Hangat,Riswan 017232052 | ||||||||
Subjects: | R Medicine > RT Nursing | ||||||||
Divisions: | Fakultas > S1 Keperawatan | ||||||||
User Id: | UPT Perpustakaan UNW 2 | ||||||||
Date Deposited: | 05 Jun 2025 01:09 | ||||||||
Last Modified: | 05 Jun 2025 01:09 | ||||||||
URI: | http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/5100 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |