PENGELOLAAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN ISPA DI RS CHARLIE HOSPITAL KENDAL

Mulyaningtyas 081201002, Wulantika Dwi (2024) PENGELOLAAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN ISPA DI RS CHARLIE HOSPITAL KENDAL. D3 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.

	Text ARTIKEL_Wulantikadm - Wulantika Dwi M_02.docx Restricted to Registered users only Download (758kB)
	Text Halaman Pengesahan - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (127kB)
	Text Halaman Pengesahan - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (127kB)
	Text Abstrak - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (90kB)
	Text BAB I - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (124kB)
	Text BAB III - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (125kB)
	Text Lampiran Depan - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (3MB)
	Text BAB V - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (93kB)
	Text KTI ACC_Wulantikadm-1 - Wulantika Dwi M_02.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text KTI ACC_Wulantikadm - Wulantika Dwi M_02.docx Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text Lembar Konsultasi - Wulantika Dwi M_02.pdf Download (4MB)

Abstract

ISPA adalah penyakit saluran pernapasan yang menyerang mulai dari hidung sampai ke alveoli paru-paru dengan gejala yang muncul seperti demam, batuk, pilek, sesak nafas yang dapat berlangsung selama 14 hari. Masalah keperawatan yang muncul pada penderita ISPA adalah bersihan jalan napas tidak efektif dimana klien mengalami ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten. Batuk efektif sangat direkomendasikan dalam pengeluaran sekret bagi penderita ISPA. Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mengambarkan pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien ISPA di RS Charlie Hospital Kendal. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi keperawatan dan evaluasi. Pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif dilakukan selama 3 hari, dengan implementasi yang dilakukan meliputi mengkaji tanda-tanda vital, mengkaji kemampuan batuk, memposisikan semi-Fowler, mengajarkan dan latihan batuk efektif, edukasi penyakit ISPA dengan media poster. Hasil pengelolaan didapatkan bersihan jalan napas meningkat dan masalah teratasi. Diharapkan perawat dapat memperbanyak edukasi tentang ISPA pada pasien dan keluarga menggunakan poster yang menarik.

Actions (login required)

View Item