FATQIYATUL FADHILAH, ULFI (2020) EVALUASI KETEPATAN PEMILIHAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG. S1 thesis, Universitas Ngudi Walyo.
Text
S1 050116A087 ARTIKEL.pdf Download (480kB) |
|
Text
S1 050116A087 PENGESAHAN ARTIKEL.pdf Download (198kB) |
|
Text
S1 050116A087 ABSTRACK.pdf Download (91kB) |
|
Text
S1 050116A087 BAB I.pdf Download (165kB) |
|
Text
S1 050116A087 BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (314kB) |
|
Text
S1 050116A087 BAB III.pdf Download (206kB) |
|
Text
S1 050116A087 BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (269kB) |
|
Text
S1 050116A087 BAB V.pdf Download (149kB) |
|
Text
S1 050116A087 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (230kB) |
|
Text
S1 050116A087 SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Seftriakson adalah antibiotik generasi tiga yang berasal dari golongan sefalosporin. Antibiotik ini memiliki efek antibakterial dengan spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat sintesis pembentukan dinding sel. Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian Drug Related Problem berdasarkan indikator pemilihan obat pada pasien rawat inap di RSI Sultan Agung Semarang yang menggunakan antibiotik seftriakson Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif non eksperimental, yaitu dengan cara pengambilan data secara retrospektif. Pemilihan pasien dilakukan secara purposive sampling, sampel yang diambil sebanyak 100 pasien Hasil: Ketepatan pemilihan obat berdasarkan PCNE sebanyak 8% pasien tidak tepat pemilihan obat dan 92% tepat pemilihan obat. Pemilihan obat dengan parameter sesuai pedoman/formularium 5% tidak tepat, tidak ditemukan obat yang dikontraindikasikan sehingga ketepatan pemilihan 100%, kombinasi obat-obatan yang tidak tepat sebanyak 3%, duplikasi obat pada kelompok terapeutik yang tidak tepat sebanyak 1%. Kesimpulan : Diagnosa terbanyak yang mendapatkan antibiotic seftriakson adalah demam tifoid. Ketepatan pemilihan obat sebanyak 92% pasien tepat pemilihan antibiotik seftriakson.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Keywords: | Seftriakson, Drug Related Problem, Pemilihan Obat, RSI Sultan Agung | ||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) | ||||||||
Divisions: | Fakultas UNW > S1 Farmasi | ||||||||
User Id: | UPT Perpustakaan UNW 2 | ||||||||
Date Deposited: | 06 May 2020 04:01 | ||||||||
Last Modified: | 08 Nov 2023 02:05 | ||||||||
URI: | http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/760 |
Actions (login required)
View Item |