UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TUNGGAL DAN KOMBINASI DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) DAN SERAI WANGI (Cymbopogon citratus L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis

Pajriani, Baiq Zil (2024) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TUNGGAL DAN KOMBINASI DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) DAN SERAI WANGI (Cymbopogon citratus L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.

[img] Text
ARTIKEL_BAIQ ZIL PAJRIANI - Baiq zil Pajriani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (610kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL - Baiq zil Pajriani.pdf

Download (83kB)
[img] Text
LAMPIRAN DEPAN - Baiq zil Pajriani.pdf

Download (899kB)
[img] Text
LAMPIRAN BELAKANG-1 - Baiq zil Pajriani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA - Baiq zil Pajriani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (298kB)
[img] Text
BAIQ ZIL PAJRIANI_051201018df - Baiq zil Pajriani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text
LEMBAR KONSULTASI-1 - Baiq zil Pajriani.pdf

Download (696kB)

Abstract

Daun kersen dan serai wangi mengandung metabolit sekunder yang diduga memiliki aktivitas antibakteri, terhadap Staphylococcus epidermidis yang merupakan bakteri penyebab infeksi pada manusia. Tujuan penelitian untuk menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak tunggal dan kombinasi ekstrak daun kersen dan serai wangi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan ekstraksi maserasi pelarut etanol 96%, ekstrak tunggal daun kersen dan serai wangi serta kombinasi perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1. Ekstrak dibuat pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Kontrol positif menggunakan disk doksisiklin dan kontrol negatif DMSO. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Analisis data menggunakan spss versi 24. Hasil: Metabolit sekunder ekstrak daun kersen dan serai wangi yaitu flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Zona hambat rata-rata ekstrak tunggal daun kersen dan serai wangi serta kombinasi 1:1, 1:2, dan 2:1 terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis konsentrasi 5% secara berturut-turut adalah 4,63 mm; 3,20 mm; 4,99 mm; 5,00 mm; 6,27 mm. Konsentrasi 10% 6,36 mm; 3,89 mm; 6,25 mm; 6,27 mm; 7,37 mm. Konsentrasi 15% 7,26 mm; 4,85 mm; 7,16 mm; 6,78 mm; 7,64 mm. Konsentrasi 20% 9,03 mm; 5,57 mm; 8,47 mm; 7,63 mm; 8,56 mm. Konsentrasi 25% 10,37 mm; 6,93 mm; 9,72 mm; 9,06 mm; 11,32 mm. Hasil uji SPSS dengan uji posh hoc, ekstrak tunggal dan kombinasi yaitu nilai p-value <0,05 artinya terdapat perbedaan signifikan pada konsentrasi 5% sampai 25% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan: Potensi ekstrak daun kersen terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis adalah pada konsentrasi 5% sampai 25% lemah sampai sedang. Potensi ekstrak serai wangi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis adalah pada konsentrasi 5% sampai 25% lemah sampai sedang. Kombinasi ekstrak daun kersen dan serai wangi yang optimum adalah 2:1.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDNEmail
Thesis advisorAprilliana, Melatinidn0624049001library@unw.ac.id
Keywords: Muntingia calabura L, Cymbopogon citratus L, antibakteri, Staphylococcus epidermidis,Baiq Zil Pajriani 051201018
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas UNW > S1 Farmasi
User Id: UPT Perpustakaan UNW 2
Date Deposited: 28 Oct 2024 03:41
Last Modified: 28 Oct 2024 03:41
URI: http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/4651

Actions (login required)

View Item View Item