Firdaus, Nanda (2024) STUDI ETNOBOTANI SEBAGAI OBAT TRADISIONAL UNTUK ANTIPIRETIK DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.
Text
ARTIKEL NANDA FIRDAUS - Nanda Firdaus.docx Restricted to Registered users only Download (778kB) |
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL - Nanda Firdaus.pdf Download (122kB) |
|
Text
Lampiran Depan - Nanda Firdaus.pdf Download (903kB) |
|
Text
Abstrak - Nanda Firdaus.pdf Download (88kB) |
|
Text
BAB I - Nanda Firdaus.pdf Download (122kB) |
|
Text
BAB III - Nanda Firdaus.pdf Download (181kB) |
|
Text
BAB V - Nanda Firdaus.pdf Download (88kB) |
|
Text
SKRIPSI FULL TEXT - Nanda Firdaus.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
Lembar Konsultasi - Nanda Firdaus.pdf Download (5MB) |
|
Text
SKRIPSI FULL TEXT - Nanda Firdaus.docx Restricted to Registered users only Download (14MB) |
Abstract
Etnobotani merupakan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat sekitar yang dalam penerapannya dapat meningkatkan daya hidup manusia. Tujuan dilakukanya penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan obat antipiretik yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa Kalisidi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik wawancara semi terstruktur (Semi-Structured Interview) dengan sampel sebanyak 100 responden. Hasil : Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 20 jenis tumbuhan obat untuk antipiretik yaitu dadap serep (20%), brotowali (17%), kelor (16%), sirsak (15%), kencur (4%), jahe merah (3%), jahe gajah (3%), kelapa (3%), cocor bebek (3%), bawang merah (2%), jahe emprit (2%), sambiloto(2%), meniran (2%), sirih (2%), bunga sepatu (1%), jarak pagar (1%), bidara (1%), bangle (1%), cabai rawit (1%) dan pepaya (1%). Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun sebanyak (65%). Sumber perolehan tumbuhan diperoleh dari budidaya sendiri sebanyak (61%), tumbuhan liar (33%) dan membeli di pasar (6%). Cara pengolahan tumbuhan obat dengan cara direbus sebanyak (73%), ditumbuk (21%) dan dibakar sebanyak (6%). Simpulan : Jenis tumbuhan obat untuk antipiretik yang paling banyak digunakan adalah dadap serep (20%). Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun sebanyak (67%). Sumber perolehan tumbuhan paling banyak diperoleh dari hasil budidaya sendiri sebanyak (61%). Pengolahan tumbuhan obat umumnya dilakukan dengan cara rebus sebanyak (73%).
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Keywords: | Etnobotani, Tumbuhan Obat, Antipiretik, Desa Kalisidi,Nanda Firdaus 051201043 | ||||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||||||
Divisions: | Fakultas UNW > S1 Farmasi | ||||||||
User Id: | UPT Perpustakaan UNW 2 | ||||||||
Date Deposited: | 15 Mar 2024 01:41 | ||||||||
Last Modified: | 15 Mar 2024 01:41 | ||||||||
URI: | http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/3875 |
Actions (login required)
View Item |