Khansa Pratiwi, Yasinta (2023) PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIS, NUTRISI PARENTERAL, DAN DIET PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK DI RSUD KOTA SALATIGA. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.
Text
PENGESAHAN ARTIKEL - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (102kB) |
|
Text
ARTIKEL FIXX - Yasinta Khansa Pratiwi.docx Restricted to Registered users only Download (319kB) |
|
Text
lampiran depan - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (667kB) |
|
Text
ABSTRAK PDF - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (34kB) |
|
Text
BAB 1 - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (23kB) |
|
Text
BAB III - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (28kB) |
|
Text
BAB V - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (13kB) |
|
Text
SKRIPSI FULL 14 - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI FULL.. - Yasinta Khansa Pratiwi.docx Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
LEMBAR KONSULTASI - Yasinta Khansa Pratiwi.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 3 juta orang di dunia meninggal akibat PPOK setiap tahun. Tujuan : Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penatalaksanaan farmakologis, nutrisi parenteral, dan diet pada pasien PPOK di RSUD Kota Salatiga. Metode : Studi observasional dengan rancangan deskriptif analitik. Data diambil dari rekam medis pasien PPOK rawat inap di RSUD Kota Salatiga periode Januari-Desember 2020 dengan jumlah sampel total adalah 27 pasien. Hasil : Karakteristik pasien PPOK rawat inap di RSUD Kota Salatiga periode Januari-Desember 2020 meliputi usia 56-74 tahun (55,55%), jenis kelamin laki-laki (85,18%), profil pengobatan pasien PPOK rawat inap di RSUD Kota Salatiga meliputi Golongan Bronkodilator (Salbutamol) 25,92%, Agen Mukolitik (N-Acetylsistein) 25,92%, Golongan Kortikosteroid (Budesonide) 51,85%. Diet yang diberikan adala diet ETPT (energi tinggi protein tinggi), nutrisi parenteral tidak diberikan karena pasien memiliki status gizi normal dan masih bisa menerima nutrisi secara oral. Kesimpulan : Obat yang paling banyak digunaan adalah Golongan Bronkodilator (Salbutamol) 25,92%, Agen Mukolitik (N-Acetylsistein) 25,92%, Golongan Kortikosteroid (Budesonide) 51,85%. Nutrisi parenteral tidak diberikan dan diet yang diterapkan adalah diet ETPT.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Keywords: | PPOK, Farmakologis, Nutrisi Parenteral, Diet,Yasinta Khansa Pratiwi 051191101 | ||||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||||||
Divisions: | Fakultas UNW > S1 Farmasi | ||||||||
User Id: | UPT Perpustakaan UNW 2 | ||||||||
Date Deposited: | 24 Nov 2023 03:24 | ||||||||
Last Modified: | 24 Nov 2023 03:24 | ||||||||
URI: | http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/3553 |
Actions (login required)
View Item |