AYU SEPTIAN, AFRISKA (2020) COST – EFFECTIVENESS ANALYSIS ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON DAN SEFOTAKSIM PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT PKU AISYIYAH BOYOLALI. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.
Text
ARTIKEL PERPUS AFRISKA - Afriska Septian.pdf Download (384kB) |
|
Text
pengesahan artikel - Afriska Septian.pdf Download (229kB) |
|
Text
halaman judul - Afriska Septian.pdf Download (106kB) |
|
Text
HAL DEPANN-dikonversi - Afriska Septian.pdf Download (803kB) |
|
Text
ABSTRAK INDO INGG - Afriska Septian.pdf Download (226kB) |
|
Text
BAB 1 - Afriska Septian.pdf Download (126kB) |
|
Text
BAB II - Afriska Septian.pdf Restricted to Repository staff only Download (590kB) |
|
Text
BAB III - Afriska Septian.pdf Download (150kB) |
|
Text
BAB IV - Afriska Septian.pdf Download (168kB) |
|
Text
BAB IV - Afriska Septian.pdf Restricted to Repository staff only Download (168kB) |
|
Text
BAB V - Afriska Septian.pdf Download (8kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA - Afriska Septian.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB) |
|
Text
SKRIPSI AFRISKAA-dikonversi - Afriska Septian.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang masih mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia. Di Indonesia, penyakit ini bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, kasus kejadian demam tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata sekitar 500/100.000 penduduk dengan kematian antara 0,6-5 %. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Antibiotik yang lebih cost effective pada terapi demam tifoid dengan injeksi seftriakson dan safotaksim di Instalasi Rawat Inap RS PKU Aisyiyah boyolali 2018. Metode: Data diambil secara retrospektif melalui data rekam medik pasien demam tifoid serta catatan keuangan pasien dengan melihat biaya langsung meliputi biaya antibiotik, biaya non antibiotik, biaya laboratorium, biaya BHP, biaya perawatan, biaya ruang rawat, Biaya visit dokter berdasarkan efektivitas terapi lama rawat inap pasien di RS PKU Aisyiyah boyolali tahun 2018. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan total biaya rata-rata pada kelompok terapi seftriakson sebesar Rp.1.272.200 dengan lama rawat inap selama 4,9 hari sedangkan pada kelompok terapi sefotaksim memiliki total biaya rata-rata yang lebih kecil yaitu Rp. 1.153.907 dengan lama rawat inap 4,0 hari. Kesimpulan: Kelompok terapi antibiotik injeksi sefotaksim lebih cost effective dibandingkan dengan penggunaan anbiotik injeksi seftriakson.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Keywords: | Demam tifoid, CEA, Seftriakson, Sefotaksim | ||||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||||||
Divisions: | Fakultas UNW > S1 Farmasi | ||||||||
User Id: | UPT Perpustakaan UNW 2 | ||||||||
Date Deposited: | 15 Sep 2020 02:35 | ||||||||
Last Modified: | 02 Nov 2023 04:15 | ||||||||
URI: | http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/807 |
Actions (login required)
View Item |