PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI PADA BAYI USIA 1-3 BULAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYIDI DESA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Nursanti, Mariyam Putri (2019) PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI PADA BAYI USIA 1-3 BULAN SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYIDI DESA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG. D4 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.

[img] Text
ARTIKEL.pdf

Download (49kB)
[img] Text
BAB 1-6.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Bayi adalah anak usia 0-12 bulan setiap individu bayi memerlukan proses adaptasi. Bayi harus dapat melakukan 4 penyesuaian agar tetap hidup yaitu penyesuaian perubahan suhu,menghisap, dan menelan ,bernafas dan pembuangan kotoran. Kesulitan penyesuaian adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penerunan berat badan. Setiap bayi akan mengalami tahap pertumbuhan yang meliputi tinggi badan, berat badan, gigi, dan struktur tulang. Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan adalah dengan minum ASI. Ada beberapa cara untuk meningkatkan frekuensi menyusu ASI pada bayi salah satunya dengan pijat bayi. Pijat bayi adalah Suatu teknik sentuhan yang dapat memberikan manfaat sensorik dan motorik pada bayi dan pijat bayi bermanfaat memaksimalkan aktivitas nervus vagus serta penyerapan makanan akan lebih baik menjadikan bayi cepat lapar dan lebih sering menyusu ibunya. Untuk mengetahui perbedaan frekuensi menyusu ASI pada bayi usia 1-3 bulan sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi di Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah pra experiment design dengan rancangan pendekatan one group pretest-post test pada 12 bayi. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sample. Analisis data menggunakan wilcoxon. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil sebelum dilakukan pemijatan rata-rata frekuensi menyusu ASI pada bayi dalam kategori cukup, sesudah dilakukan pemijatan rata-rata frekuensi menyusu ASI pada bayi dalam kategori baik. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada bayi dilihat dari p-value 0,002 < (0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemijatan pada bayi dapat meningkatkan frekuensi menyusu pada bayi.

Item Type: Thesis (D4)
Contributors:
ContributionContributorsNIDNEmail
UNSPECIFIEDSari, KartikaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
UNSPECIFIEDPutri, Risma AlvianiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Keywords: Pijat Bayi, Frekuensi Menyusu ASI
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Fakultas UNW > S1 Kebidanan
Depositing User: UPT Perpustakaan UNW 4
Date Deposited: 04 Feb 2020 06:30
Last Modified: 04 Feb 2020 06:30
URI: http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/479

Actions (login required)

View Item View Item