Pankrasia, Maria and Cahyaningrum, Cahyaningrum (2023) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN (3 BULAN) DAN KOMBINASI (1 BULAN) PADA WUS DI PUSKESMAS LEREP. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.
Text
ABSTRAK PDF - Achi Koten.pdf Download (196kB) |
|
Text
BAB I skripsi - Achi Koten.pdf Download (154kB) |
|
Text
BAB III skripsi - Achi Koten.pdf Download (191kB) |
|
Text
BAB V skripsi - Achi Koten.pdf Download (43kB) |
|
Text
COVER - DAFTAR ISI ONA - Achi Koten.pdf Download (491kB) |
|
Text
Lembar pengesahan artikel - Achi Koten.pdf Download (164kB) |
|
Text
Skripsi fullll onaaa - Achi Koten.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
JURNAL SKRIPSI ONA - Achi Koten.docx Restricted to Registered users only Download (77kB) |
|
Text
Lembar konsultasi - Achi Koten.pdf Download (1MB) |
|
Text
Skripsi fullll onaaa - Achi Koten.docx Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Latar Belakang: Kontrasepsi suntik 1 bulan mengandung hormone estrogen tidak disarankan pada ibu yang sedang menyusui dan KB suntik 3 bulan mengandung hormone progesterone yang dapat disarankan pada ibu yang sedang menyusui. Penggunaan kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin, tetapi terus menjadi rendah di sub-Sahara Afrika. Secara global, penggunaan kontrasepsi modern telah meningkat sedikit, dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2015. Di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 Presentasi Wanita berumur 15-49 tahun yang berstatus kawin dan menggunakan KB sebanyak 58,18 %, pada tahun 2020 Presentasi Wanita berumur 15-49 tahun yang berstatus kawin dan menggunakan KB sebanyak 57,38 %, pada tahun 2021 Presentasi Wanita berumur 15-49 tahun yang berstatus kawin dan menggunakan KB sebanyak 57,38 %. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya adalah sebagai berikut : IUD (8,0%), MOW (4,2%), implant (10,0%), suntikan (59,9%), pil (15,8%), MOP (0,2%) dan MAL (0,1%) . Pola pemilihan jenis metode kontrasepsi modern pada tahun 2021 menunjukan sebagian besar akseptor memilih menggunakan suntik sebesar 59,9 %. Berdasarkan Data Di Kabupaten Semarang pada tahun 2020 jumlah peserta KB aktif sebanyak 155.269. Jumlah peserta KB Aktif terbanyak berada di wilayah Kecamatan Ungaran Barat yaitu 11.356. Pasangan Usia Subur di wilayah kecamatan Ungaran Barat yaitu sebsesar 15.194 peserta. Peserta KB Baru Di Kabupaten Semarang khususnya di wilayah Kecamatan Ungaran Barat 954 peserta, presentase peserta KB Baru Terhadap PUS pada tahun 2020 yaitu 6,28 %. Hasil Studi Pendahuluan di dapatkan bahwa ada beberapa yang tau tentang pengertian KB,efek samping dan kelebihan dan kekurangan, tepat waktu dalam melakukan kunjungan ulang, dan beberapa diantaranya tidak tau tentang pengertian KB,efek samping,kelebihan dan kekuranang dan juga tidak melakukan kunjungan ulang tepat waktu. Berdasarkan latarbelakang dan fenomena yang terjadi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor hubungan anatara penggunaan kontrasepsi suntik pada WUS Di Puskesmas Lerep. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah Survey dan pendekatan “cross Sectional” yaitu jenis metode penelitian atau rancangan penelitian observasional. Populasi dalam penelitian ini ialah Jumlah semua akseptor kontrasepsi Suntik di Puskesmas Lerep yaitu sebanyak 2396 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah 42 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling.Data dianalisis dengan melakukan uji analisis chi square. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian analisa univariat menunjukan bahwa dari 42 wanita usia subur yang menggunakan KBontrasepsi suntik mayoritas menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin (suntik 3 bulan) sebanyak 28 orang (66,7%) dan minoritas menggunakan KB Suntik Kombinasi (suntik 1 bulan) sebanyak 14 orang ( 33,3%). Berdasarkan umur diperoleh mayoritas umur 20-35 tahun sebanyak 25 orang (59,5%), dan minoritas umur < 20 tahun sebanyak 7 orang (16,7%). Berdasarkan paritas mayoritas paritas multipara sebanyak 20 orang (47,6%), dan minoritas paritas grandemultipara sebanyak 6 orang (14,3%). Berdasarkan pendidikan diperoleh mayoritas berpendidikan menengah (SMA) sebanyak 18 orang (42,9%), dan minoritas berpendidikan Dasar sebanyak 10 orang (23,8%). Berdasarkan pekerjaan diperoleh mayoritas tidak bekerja sebanyak 28 orang (66,7%), dan minoritas bekerja sebanyak 14 orang (33,3%). Kesimpulan : Dari 5 variabel tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Paritas ada hubungan dengan Penggunaan KB Suntik Pada Wanita Usia Subur, sedangkan umur,Pendidikan dan Pekerjaan tidak ada hubungan dengan Penggunaan KB Suntik Pada Wanita Usia Subur.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Keywords: | Kontrasepsi suntik, Umur,Paritas,Pendidikan, Pekerjaan, Maria Pankrasia, 152211144 | ||||||||
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics | ||||||||
Divisions: | Fakultas UNW > S1 Kebidanan | ||||||||
User Id: | UPT Perpustakaan UNW 4 | ||||||||
Date Deposited: | 19 Oct 2023 02:50 | ||||||||
Last Modified: | 19 Oct 2023 02:50 | ||||||||
URI: | http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/3244 |
Actions (login required)
View Item |