KAJIAN ANTIBAKTERI EKSTRAK, MINYAK ATSIRI DAN HIDROSOL KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Kurnia Febriyanti, Dwi (2023) KAJIAN ANTIBAKTERI EKSTRAK, MINYAK ATSIRI DAN HIDROSOL KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus. S1 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.

[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (66kB)
[img] Text
HALAMAN JUDUL-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (21kB)
[img] Text
LAMPIRAN DEPAN-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (529kB)
[img] Text
ABSTRAK-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (15kB)
[img] Text
BAB I-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (133kB)
[img] Text
BAB II-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (488kB)
[img] Text
BAB III-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (184kB)
[img] Text
BAB IV-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (101kB)
[img] Text
BAB V-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf

Download (11kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA-DWI KURNIA FEBRIYANTI - Dwi Kurnia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB)
[img] Text
SKRIPSI FIKS-DWI KURNIA FEBRIYANTI-050118A049 - Dwi Kurnia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan flora normal yang dapat menyebabkan infeksi beragam pada jaringan tubuh seperti infeksi pada kulit yaitu jerawat. Ekstrak kayu manis yang mengandung minyak atsiri flavonoid, saponin, dan tanin yang masing-masing mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini menganalisis potensi ekstrak kayu manis sebagai antibakteri dan minyak atsiri yang paling optimal sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review dengan menggunakan 5 artikel yang terdiri dari 2 artikel internasional dan 3 artikel nasional sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Hasil : Aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit batang kayu manis menghasilkan zona hambat 6,321 mm pada bukaan valve 3/4, dan pada konsentrasi 10% menghasilkan zona hambat 9,5 mm. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit batang kayu manis dengan pelarut etanol pada konsentrasi 40% menghasilkan zona hambat 15,59 mm sedangkan pada konsentrasi 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4% dengan menggunakan pelarut etanol dan air tidak bisa menghasilkan zona hambat karena konsentrasinya terlalu rendah. Kesimpulan : Konsentrasi minyak atsiri dan ekstrak kulit batang kayu manis yang paling baik sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu zona hambat 6,321 mm pada bukaan valve ¾ yang termasuk kategori sedang dan konsentrasi 40% dengan zona hambat 15,69 mm yang termasuk kategori kuat. Potensi minyak atsiri dan ekstrak kulit batang kayu manis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yaitu lemah sampai kuat.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDNEmail
Thesis advisorAprilliana, Melatinidn0624049001library@unw.ac.id
Keywords: Kayu Manis, Minyak Atsiri, Ekstrak, Antibakteri,Dwi Kurnia Febriyanti 050118A049
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas UNW > S1 Farmasi
User Id: UPT Perpustakaan UNW 2
Date Deposited: 17 Oct 2023 04:39
Last Modified: 27 Oct 2023 01:14
URI: http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/3178

Actions (login required)

View Item View Item