PENGELOLAAN RESIKO TINGGI INFEKSI PADA NY. L DENGAN DIABETUS MELITUS DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN

SETYAWAN, DANANG (2019) PENGELOLAAN RESIKO TINGGI INFEKSI PADA NY. L DENGAN DIABETUS MELITUS DI RUANG DAHLIA RSUD UNGARAN. D3 thesis, Universitas Ngudi Waluyo.

[img] Text
KARYA TULIS ILMIAH.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (874kB)
[img] Text
MANUSKRIP.pdf

Download (383kB)

Abstract

Penyakit metabolisme (metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh tubuh adalah diabetes mellitus. Diabetes Melitus merupakan suatu sindroma klinis kelainan metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemik yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Penderita DM tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam jumlah cukup, atau tubuh tidak dapat menggunakannya secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula di dalam darah. Diabetus melitus apabila tidak tertangani dengan baik akan beresiko tinggi terkena infeksi dengan munculnya luka sulit untuk disembuhkan yang biasanya muncul di kaki (ulkus diabetum). Bagi pasien dengan diabetes melitus terjadi hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh yang berakibat rentan terhadap infeksi. Penatalaksanaan 5 pilar penyakit Diabetus Melitus yang meliputi manajemen diet, olah raga, terapi farmakologi, penyuluhan (edukasi) dan pemantauan kadar gula darah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan meotde keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengelolaan resiko tinggi infeksi dilaksanakan selama 3 hari dengan manajemen infeksi meliputi ganti balut setiap hari, cuci tangan dan menggunakan peralatan APD, memberikan salep pada lesi di kaki, mengukur luas luka, memonitor tanda-tanda infeksi, melaksanakan pengecekan leukosit, mengajarkan klien dan keluarga mengenal tanda dan gejala infeksi, membersihkan lingkungan pasien, memberikan informasi pentingnya nutrisi bagi imun tubuh, menerangkan pada klien pentingnya perawatan luka dan membatasi pengunjung. Hasil setelah pengelolaan didapatkan masalah resiko tinggi infeksi teratasi dan planinngnya pertahankan intervensi. Tanda obyektif ditemukan luka bersih terbalut kassa, luka kering dan berwarna kehitaman, tidak terjadi kemerahan pada luka, tidak ada peradangan, leukosit : 4.25 10’3/ul dan glukosa sewaktu : H. 295 Mg/dl. Saran bagi pasien yaitu pasien mampu menjaga luka diabetikum sendiri di rumah setelah pasien pulang sehingga luka diabetikum yang diderita tidak terjadi infeksi

Item Type: Thesis (D3)
Contributors:
ContributionContributorsNIDNEmail
UNSPECIFIEDMuntamah, UmmuUNSPECIFIED0607077603
Keywords: Resiko Tinggi Infeksi dan Diabetus Melitus
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas > D3 Keperawatan
Depositing User: UPT Perpustakaan UNW 2
Date Deposited: 16 Dec 2019 03:28
Last Modified: 16 Dec 2019 03:28
URI: http://repository2.unw.ac.id/id/eprint/130

Actions (login required)

View Item View Item